Sejak pertama bertemu,
semua memang terasa semu.
serasa aku berbicara dengan tembok besar yang tinggi.
Aku tidak begitu kuat,
untuk bisa menghancurkan ataupun memeluknya.
Aku bukan orang yang kau mau,tapi aku memaksa.
Aku bukan orang yang kau senangi,
tapi aku berusaha.
Semoga kau tidak merana.
Hati terkadang ragu berjalan kedepan,
tapi harus kulakukan atas nama pengorbanan.
Terkadang hati ragu untuk bercita-cita,
tapi harus kuusahakan atas nama perasaan.
Aku bertanya kepadamu tuhan.
Mengapa kisah ini begitu pahit.?
mengapa ya tuhan.?
Rencana sebahagia apa.?
sehingga engkau membuatku,
harus menelan semua ini.
Maafkan aku tuhan..
Aku sadar, tak pantas untuk protes tentang hal" ini kepadamu.
Engkau yang mempunyai hatiku dan hatinya,
tolong sudahi semua ini,
Aku ingin bahagia bersamanya.
Buat lah dia melihatku dengan mata hati yang seharusnya.
Buatlah dia nyaman dengan pelukan yang akan kusiapkan setiap waktu.
Buatlah aku tempatnya pulang dengan segala keluh dan bahagianya.
Yakinkan hatiku bahwa semua akan baik" saja,
dengan segala keterbatasan nalarku.
Yakinkanlah hatinya,
bukan dunia hingar bingar ini yang membuat semua menjadi tenang dan menang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar